5 Fakta Unik Cincin Saturnus Yang Akan Hilang Tahun 2025
Fakta Unik Cincin Saturnus-Fakta Unik Cincin Saturnus-Grid.id
KARAWANGBEKASI.DISWAY.ID- Saturnus adalah satu-satunya planet di Tata Surya yang dikenal memiliki cincin. Penemuan pertama terhadap cincin Saturnus dilakukan oleh Galileo Galilei pada tahun 1610 menggunakan teleskop sederhana.
Cincin Saturnus membentang mengelilingi bagian ekuator planet tersebut dan merupakan sistem cincin planet yang paling luas di Tata Surya. Namun, para ilmuwan memperkirakan bahwa cincin Saturnus sedang mengalami penipisan dan mungkin akan hilang di masa depan.
Mengutip dari laporan dari laman Space pada Rabu (20/03/2024), berikut beberapa fakta menarik mengenai cincin Saturnus:
1. Terbentuk dari Materi Es
Cincin planet Saturnus sebenarnya merupakan kumpulan partikel kecil berupa debu, es, dan batu yang berputar mengelilingi planet tersebut. Partikel-partikel ini memiliki beragam ukuran, mulai dari debu hingga bongkahan besar.
Asal usul partikel ini dapat berasal dari pecahan komet, asteroid, atau benda-benda langit lainnya yang tertarik oleh gaya gravitasi Saturnus, sehingga akhirnya berkumpul membentuk cincin. Ada juga teori lain yang menyatakan bahwa cincin Saturnus terbentuk setelah kehancuran sebuah bulan, di mana puing-puingnya kemudian membentuk cincin. Namun, belum ada kesepakatan di kalangan ilmuwan mengenai teori yang tepat tentang pembentukan cincin Saturnus.
2. Berstruktur Berlapis-lapis
Cincin Saturnus terdiri dari lapisan-lapisan yang memerlukan penamaan khusus oleh para astronom untuk memudahkan identifikasi. Untuk tujuan tersebut, lapisan-lapisan cincin ini diberi label abjad.
Hingga saat ini, lapisan-lapisan cincin Saturnus telah diberi label hingga abjad G, menunjukkan bahwa sudah ada tujuh cincin Saturnus yang teridentifikasi. Namun, urutan penamaan ini tidak didasarkan pada jarak relatif dari Saturnus, melainkan berdasarkan waktu penemuan masing-masing. Sebagai contoh, cincin A adalah yang pertama kali ditemukan, meskipun bukan yang terdekat dengan planet itu.
3. Rotasi Jari-jari Cincin
Satu fakta menarik tentang cincin Saturnus adalah bahwa jari-jari pada cincin tersebut tidak diam, melainkan berputar. Jari-jari atau "spokes" ini muncul di sepanjang cincin dalam jangka waktu tertentu dan kemudian menghilang. Keunikan lainnya adalah kemunculan mereka tidak tetap dan bervariasi tergantung pada durasi sinar matahari yang menyinari cincin tersebut. Fenomena ini pertama kali diamati oleh pesawat ruang angkasa Voyager saat memotret cincin Saturnus.
4. Penemuan Awal
Ketika diamati oleh Galileo Galilei, cincin Saturnus tampak seperti telinga manusia atau gagang panci. Namun pada tahun 1656, pandangan ini dibantah oleh C. Huygens, seorang astronom Belanda, yang menyimpulkan bahwa bentuk yang dimaksud lebih menyerupai cincin.
Pada tahun 2016, Edgard Rivera-Valentin, yang saat ini menjadi peneliti di Johns Hopkins University Applied Physics Laboratory, menggunakan model komputer baru untuk memeriksa bulan Saturnus, Iapetus, dan Rhea. Hasil penelitiannya menunjukkan bahwa kedua bulan tersebut telah terbentuk sejak awal terbentuknya Tata Surya, sekitar 4,6 miliar tahun yang lalu. Temuan Rivera-Valentin tersebut mendukung gagasan bahwa cincin Saturnus jauh lebih tua daripada yang sebelumnya diperkirakan. Penelitian sebelumnya memperkirakan bahwa cincin dan bulan Saturnus baru berusia sekitar 100 juta tahun, yang relatif muda dalam sejarah Tata Surya.
5. Akan Menghilang dari Pandangan Bumi
Dikutip dari laman NASA pada Rabu (20/03/2024), diprediksikan bahwa cincin Saturnus akan tampak menghilang dari pandangan pada tahun 2025. Peristiwa ini dipicu oleh rotasi Saturnus pada porosnya.
Namun, sebenarnya cincin Saturnus tidak benar-benar menghilang pada tahun 2025. Hanya saja, cincin tersebut akan menjadi semakin tipis sehingga tidak terlihat oleh pengamat di Bumi. Setiap 13 hingga 15 tahun, Bumi akan menyaksikan cincin Saturnus dalam keadaan sangat tipis. Saat fenomena ini terjadi, cincin tersebut sulit diamati dan pada dasarnya tidak terlihat.
Cincin Saturnus terakhir kali tampak menghilang pada tahun 2009 dan peristiwa serupa diperkirakan akan terjadi kembali pada tanggal 23 Maret 2025.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: cincin saturnus